Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 21:10:24【Tempat Makan】268 orang sudah membaca
PerkenalanKapolres Banjar AKBP Fadl membawa sampel makanan yang hendak diuji ke laboratorium, di Banjarmasin,

Banjar, Kalsel (ANTARA) - Polres Banjar, jajaran Polda Kalimantan Selatan, menyiapkan posko untuk korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di kabupaten setempat.
Kapolres Banjar AKBP Fadli di Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis, saat ditemui di rumah sakit mengangakan pihaknya sudah menyiapkan posko korban MBG di depan ruangan IGD RS Ratu Zalecha Martapura
"Para tenaga medis seperti dokter dan perawat sudah siap untuk menangani korban yang datang ke rumah sakit dan langsung ditangani petugas IGD," ucap Kapolres Banjar itu.
Bukan itu saja, Polres Banjar juga meminta kepada puskesmas terdekat untuk stand by dan mobil ambulans juga untuk penanganan awal serta evakuasi ke rumah sakit.
AKBP Fadli juga mengangakan untuk sampel makanan dan bekas muntah siswa yang dirawat di rumah sakit dibawa ke laboratorium ke Jakarta atau Surabaya untuk diuji laboratorium.
"Kasus dugaan keracunan MBG sedang kami tangani dan beberapa sampel makanan dan muntah siswa, kami lakukan uji laboratorium," terangnya.
Baca juga: Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
Sementara itu, Komandan Kodim 1006/Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya mengangakan jumlah siswa yang dilarikan ke RS Ratu Zalecha Martapura mencapai puluhan orang.
"Jumlah korban yang dilarikan ke RS Ratu Zalecha hingga pukul 19.30 WITA mencapai 63 orang namun jumlahnya diperkirakan bertambah karena ada kemungkinan korban lain dibawa ke rumah sakit," ujar Dandim.
Menurut Dandim, dari 63 orang yang sempat dirawat dan mendapatkan penanganan medis, sebanyak 22 orang diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, lima orang dirujuk dan sisanya masih dirawat.
Disebutkan dia, siswa yang dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di ruang IGD mengalami sakit perut hingga ada yang muntah-muntah, sebagian dalam kondisi yang lemas sehingga diperlukan perawatan medis.
Dandim menegaskan, puluhan siswa yang dilarikan ke rumah sakit itu berasal dari sejumlah sekolah yakni MI, MTs dan SMA IT Assalam di Kelurahan Pesayangan Martapura dan dua sekolah di Desa Tungkaran.
"Secara umum, kondisi siswa yang dirawat membaik tapi jumlah yang dibawa ke rumah sakit diperkirakan bertambah karena waktu krusial atau titik kritis 12 jam sehingga mungkin ada korban lainnya," ucap Dandim.
Dikangakan dia, pihaknya berkoordinasi dengan Pemkab Banjar dan sudah menetapkan RS Raza sebagai pusat pelayanan utama korban MBG dan rumah sakit lainnya termasuk dua puskesmas sebagai rujukan.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab agar membebaskan seluruh biaya perawatan siswa yang menjalani perawatan di rumah sakit disamping penanganan maksimal yang diberikan," tegas Dandim.
Dia juga menegaskan, dapur MBG yang menyediakan menu bagi siswa dihentikan operasionalnya hingga pemeriksaan lebih lanjut termasuk sampel menu makanan yang dibawa ke laboratorium.
"Menu makanan yang disajikan dan diduga membuat siswa keracunan yakni nasi kuning, ayam suwir, buah, sayuran dan sambal goreng tempe. Sampelnya diuji laboratorium dan dikirim kepolisian," katanya.
.Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Suka(44)
Artikel Terkait
- Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan
 - Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel
 - Pemkot Makassar
 - SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG
 - Rutan Cipinang
 - Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
 - Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
 - Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
 - BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
 - Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI
 
Resep Populer
Rekomendasi

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan

Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste

Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung

Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia